Mengambil alih dunia

Pagi ini selesai mandi dan merapihkan kamarnya Kaori (7 th) bertanya: "Bunda, apa sih artinya mengambil alih dunia?"

Bunda: "hmmm... mengambil alih dunia ya, itu artinya mencoba berkuasa dan memimpin dunia ini dari pemimpin sebelumnya"

Kaori:"Ada ngga dalam hidup ini yang mengambil alih dunia?"

Bunda:" Ada, itu yang dinamakan perang secara halus, atau disebut perang pemikiran"

Kaori manggut2

Bunda:"Perang pemikiran itu disebut 3 F, F yang pertama adalah Food, apa itu food ?

Kaori:"makanan, o iya kaya makanan itu suka ngga halal ya, padahal diiklanin kayanya enak banget ya"

Bunda:"nah betul itu, dengan trend makanan kita dibuat untuk tidak memikirkan apakah makanan itu halal atau haram"

Kaori:"o iya-iya soalnya enak banget ya kelihatannya"

Bunda:"F yang kedua adalah fashion, apa itu fashion?"

Kaori:"gaya ya"

Bunda:"ya, gaya berpakaian, dengan fashion kita dibuat berpikir untuk tidak menutup aurat kita lagi"

Kaori:"o ya... ya.."

Bunda:"F yang ketiga, fun, apa artinya?"

Kaori:"bersenang-senang"

Bunda:"iya betul, dengan kesenangan yaitu games terus film"

Kaori:"terus kita ngga boleh nonton film?"

Bunda:"boleh, boleh aja tapi harus film yang berkualitas, makanya di rumah ini ngga ada yang nonton sinetron, dan jangan sampai kita lupa dan tidak punya waktu untuk membaca dan menghafal Al-Quran, atau dengan ibadah yang lainnya".

Kaori:"iya... ya... udah jam 9, teteh ngaji dulu ya"



| Tidak ada komentar

Traktor membangun rumah

Diceritakan oleh Pancar (5 th)

Traktor mau membangun rumah
Dengan Menggali tanah
Orangnya bangun dan mandi dulu
Sore hari rumahnya belum jadi
waktu malam rumahnya sudah jadi
Paginya orangnya tidur karena tadi malam ngga tidur
Siangnya dia pergi melihat pemandangan di Palembang
Sorenya dia kembali ke rumah
Ibu dan anaknya sudah datang dari Bogor
Nenek dan kakeknya juga datang dari Cikarang
Digambar dan difoto oleh Pancar
| Tidak ada komentar

Saat mainan baruku dirusak dede


Pancar: "Bunda, mainan aku dipatahin sama dede, aku boleh beli lagi ya hari ini"

(Si pelaku pematah mainan yg saat ini berumur dua tahun sedang tertidur pulas siang ini)

Bunda: "kan kesepakatan kita boleh beli mainan hari jumat"

(Kesepakatan yang dibuat berdasarkan kasus
setiap hari membeli mainan seribuan di warung)

Pancar: "tapi dede yang rusakin, aku kesel"



Bunda: "o ya kaka kesel ya, begini aja anggap aja tadi mainan batman nya habis bertempur melawan joker dan tangannya patah, dan sekarang harus dilakukan operasi"

Pancar: "terus gimana dong"

Bunda: "sekarang kaka ambilkan selotipnya, biar bunda yang jadi dokternya"

(Srrrrrutttt... dengan secepat kilat mengambil selotip)

Bunda: "Batman dioperasi dulu ya karena mengalami patah tulang, ini tangannya harus diselotip dulu, mudah2an bisa bertahan sampai minggu depan. Nah kan sudah selesai."

Pancar: "tapi tangannya ngga bisa digerakkin"

Bunda: "iya kan habis operasi, waktu teteh kaori kakinya habis dijahit jg ngga boleh bergerak dulu, batman juga harus istirahat dan ngga boleh gerakin tangannya dulu."

(Pancar senyum-senyum dan satu jam kemudian dia laporan lagi)

Pancar: "Bunda,  kepalanya patah"

Bunda: "wah kalau kepalanya yang patah itu artinya Batman is died, kalau tangannya patah masih bisa hidup, tapi kalau kepalanya patah itu artinya mati"

(Tapi Pancar dengan sigap mengoperasi leher Batman dg selotip)
Lalu berteriak "Bunda.... taraaaa"

| Tidak ada komentar

Biar bisa berkumpul di syurga

Refleksi sebelum tidur (kaori 7 thn)

Bunda, teteh mau ngumpulin pahala biar bisa  masuk surga bareng-bareng sama bunda sama buya sama kakak dan sama dede.

Teteh mau ngumpulin pahala untuk membalas kebaikan Bunda sama Buya, kan Bunda udah melakukan yang terbaik untuk teteh ya.
Ma kasih ya Bunda untuk semuanya.


| Tidak ada komentar

Jika aku menjadi petualang


Diceritakan dan digambar oleh Kaori (7thn)

Jika aku menjadi petualang aku akan melintasi hutan-hutan yang berbahaya. Kalau aku ajak temanku pasti ia ketakutan karena dia takut binatang buas. 

Kalau kita sudah sampai di dalam hutan dia akan bertanya atau berlari-lari kegirangan atau juga duduk atau tiduran di tenda karena ketakutan.

| Tidak ada komentar

MEMAKNAI RUTINITAS

Mengarungi rutinitas sebagai ibu rumah tangga terkadang menjemukan, apalagi jika masih punya anak batita yang siap menuangkan apa saja.

Ibu merapihkan di satu sisi, si batita membongkarnya kembali di sisi yang lain, yang bikin ujian kesabaran bertambah adalah jika lantai menjadi lengket karena tingkah polahnya.

So... terkadang dan seringnya menanti-nanti waktu berlalu dengan segera agar mereka cepat terlelap, sehingga bisa melakukan berbagai aktivitas yang sempat tertunda, baik itu yang sifatnya pekerjaan rumah tangga ataupun pekerjaan yang sifatnya menjadi kran penghasilan.

Di rumah, Kadang-kadang hari-hari berlalu tanpa makna jika kita memikirkan betapa banyak hal yang kita bisa lakukan diluaran sana, di sebuah tempat bernama kantor, sekolah, universitas, rumah-sakit, mall dan tempat-tempat yang membutuhkan tenaga profesional dengan konsekuensi penghasilan rutin tiap bulan.

Namun di rumah, permata-permata kecil kita terlalu berharga untuk kita titipkan kepada seseorang yang kita panggil mba, ibu atau bibik, serta betapa bahagianya mereka berada disamping orangtuanya, merasa aman dan nyaman.

Konsekuensi dari pilihan itu adalah sebuah rutinitas memerlukan waktu untuk beradaptasi, membiasakan diri dingan ritme yang lebih lambat karena harus membersamai anak-anak terutama yang batita, dengan setumpuk pekerjaan yang tak pernah habis, dan waktu terus saja bergulir sedangkan daya dan upaya yang biasa kita lakukan sambil berjalan atau sambil berlari, sekarang malah kita lakukan sambil merangkak.

Untuk melakukan ibadah wajib saja perlu betul-betul berlomba dengan waktu. Namun disinilah pointnya, dengan berusaha sholat tepat waktu menjadikan waktu kita berkah, mengundur-ngundur sholat karena asyik dengan pekerjaan hanya akan menjadikan kita tambah gelisah karena belum menjalankan ibadah wajib dan pekerjaan pun belum tentu selesai dan tak ada habisnya.

Dalam menjalankan ibadah sunah pun begitu, bukan artinya saat kita berusaha bangun malam esoknya kita akan menderita ngantuk dan lemas, justru orang-orang besar punya kekuatan besar dari shalat malam.

So.... so... so... Dengan shalat malam kita mohonkan kepada Allah untuk memberi kekuatan besar kepada kita untuk mendidik dan merawat anak-anak kita sehingga menjadi anak yang sholeh dan sholehah dan bermanfaat untuk umat.

Jangan lupa minta dengan khusyu ya... nanti boleh share ceritanya di sini....

Tanpa kekuatan besar dari Allah, hari-hari akan berlalu sebagaimana mestinya, tak ada yang istimewa, hanya sebuah rutinitas, pagi, siang, sore, malam.


Are you ready to istiqomah ?
| Tidak ada komentar