Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan

Fun Family Trip


Kalau kamu bosan dengan liburan mainstream di kota-kota besar, dan merindukan suasana alam yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, silahkan cek IG nya Fun Family Trip. Adalah Event Organizer untuk wisata-wisata alam seperti camping, pendakian gunung atau liburan ke pulau. Pertemuan saya dengan Fun Family Trip berawal dari keikutsertaan trip ini pada saat Festival Dieng Culture di Dieng, Wonosobo.
pendakian gunung prau
Saya dan suami senang melihat kesantunan anak-anak muda ini, menyatu dengan alam adalah ramah terhadap lingkungan baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial dimanapun kita berada, itulah kesan pertama yang saya tangkap dari mereka, para punggawa di FFT ini.

Singkat cerita, Fun Family Trip ini berawal dari kecintaan seorang anak muda bernama Muhammad Fairuz terhadap kegiatan pendakian yang berawal dari keikutsertaannya dalam ekskul pecinta alam di sekolahnya dulu, terlibat aktif sampai menjadi pembina dan berlanjut hingga saat ini.

fun games

ka Yoga dan ka Fairus
di telaga warna

camping di curug ngumpet

"sejak awal tahun 2008 sampai tahun 2011, saya sring buat trip sama anak-anak (teman dekat), wisata (naik gunung) dan seiring waktu berjalannya waktu, akhirnya teman-teman saya percaya dengan saya setiap mau buat kegiatan... banyak yang request perjalanan"

Bulan maret tahun 2012Fun Family Trip, yaitu perjalanan pendakian ke gunung semeru.
, Fairuz mengajak teman kuliahnya Ichan dan Tully untuk menseriusi kegiatan ini sampai akhirnya terselenggara kegiatan pertama

Setelah pendakian pertama itu FFT  fakum karena kesibukan masing-masing, walaupun begitu Fairuz tetap ingin melanjutkan, tapi ia mengaku masih bingung...

Setelah fakum sekitar setengah tahun Fairuz ikut rapat kegiatan di ekskul Muhammadiyah 09, ada salah satu juniornya yang ngomong "ka fay bulan Mei kita ada perpisahan sekolah ke jogja...bayar nya mahal banget"

Fairuz hanya bisa menjawab "oh gitu"... walaupun begitu, setelah rapat Fairuz kepikiran utuk ambil alih EO perpisaan tersebut, karena berpikir mampu dan tau managemenya,"

"Saya membuat ulang tim saya bersama senior saya yang mengajar di SMP Muhammadiyah  (ka Nugroho)  dan teman satu angkatan (zaky), kita buat kantor, menyusun kegiatan secara rapih selayaknya perusahaan.

Pada awal tahun pertama banyak pesanan trip dari sekolah seperti (SMK Perwira, SMK Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah, dll perusahaan pun kita ajukan) sehingga banyak program-program yang kita buat di fun family trip.

Begitu deh...sejarahnya Fun Family Trip, semoga si kakak-kakak ini tetap semangat dalam membuat kegiatan pendakian dan wisata-wisata alam.

diposkan oleh Lina Wahyuni
| Tidak ada komentar

Prau, Dieng dan Festival Dieng Culture


Gunung Prau. Pendakian pertama keluarga kami dimulai pada Agustus 2016, bertepatan dengan Festival Dieng Culture. Anak-anak dengan beragam karakter tentu dengan beragam pula tanggapan, Kaori yang suka advanture sangat bersemangat dengan perjalanan ini, sedangkan Pancar yang tergolong anak rumahan rada-rada menolak dan kerapkali melontarkan protes kenapa kita harus naik gunung, sedangkan Pelangi asyik-asyik saja karena berpikir ini seperti jalan-jalan biasa.

Persiapan yang dilakukan adalah persiapan perlengkapan serta persiapan fisik dan mental, berhubung ini pendakian pertama bagi saya dan anak-anak, dan suami juga sudah lama sekali tidak naik gunung. Maka keperluan yang harus kami siapkan cukup banyak, mulai dari headlamp matras, sleeping bag, kupluk, syal, sepatu, caryl sedangkan tenda di fasilitasi oleh EO nya yaitu dari Fun Family Trip. Kami juga harus membeli beberapa pasang sepatu untuk beberapa anggota keluarga yang belum memiliki sepatu, tepatnya karena sepatu yang dimiliki sebelumnya sudah kekecilan, maklum karena sehari-hari tidak pernah pakai sepatu karena tidak pergi sekolah.


Berhemat untuk Perjalanan Besar

Berhubung beberapa item dari perlengkapan itu harus dibeli sejumlah personilnya, maka kami pun melakukan penghematan, saya mensosialisasikan kepada anak-anak bahwa kita akan melakukan perjalanan jauh, olehkarenanya diperlukan biaya yang lumayan besar karena diperlukan perlengkapan gunung yang belum kita miliki, serta biaya perjalanan yang lumayan besar, jadi langkah pertama yang harus diambil adalah  berhemat, beberapa pengeluaran harus kami pangkas, dan Alhamdulillah mereka turut bekerja sama. Outing iseng yang biasa kami lakukan pada weekend ditiadakan sama sekali untuk mendukung perjalanan besar ini.

Persiapan fisik yang dilakukan untuk anak-anak saya cukupkan dengan kegiatan wushu setiap satu pekan sekali, sedangkan saya melakukan persiapan fisik dengan yoga dua kali sepekan yang memang sudah rutin saya jalani, sedangkan persiapan mental lebih kepada memberikan pengertian kepada anak-anak tentang apa yang kami hadapi di sana, kenapa kami harus melakukan perjalanan ini yaitu untuk menempa fisik dan mental kami.
 
Sampai akhirnya hari yang dinanti tiba, kami berangkat dengan naik grab car menuju ke Stasiun Pasar Senen, seingat saya kami berangkat jam 5 sore dan sampai di stasiun sekitar  jam 7. 30 malam, beberapa diantara kami sholat dulu, sedangkan saya sedang tidak sholat, rencananya saya akan menelpon si empunya rombongan dari Fun Family Trip yang belum saya kenal sebelumnya ini.

Selepas anak-anak dan suami selesai sholat, kami menuju titik lokasi pertemuan di depan stasiun, kami berkenalan satu sama lain sebelum dibagikan tiket kereta.  Kebanyakan diantara mereka anak-anak muda yang masih single, dan perjalanan ini pun di organize oleh anak-anak muda juga, so cuma kita satu-satunya rombongan keluarga lengkap dengan anak-anaknya.


Perjalanan dilanjutkan denga mencarter sejenis mobil metromini, dan transit untuk brunch di tengah perjalanan, dengan menu prasmanan di bayar di muka, dan murah meriah sekali, sehabis makan anak-anak pun bisa bermain di taman sebentar.

main di taman

Perjalanan panjang  dilanjutkan kembali, hampir semua anggota trip tertidur, Pancar mabuk perjalanan dan muntah, untunglah kami membawa tissue basah, dan beruntung juga rombongan trip ini berhenti di masjid di daerah Kauman Wonosobo, Pancar dan Buya mandi terlebih dulu sebelum shalat jumat.

Sementara para laki-laki sholat jumat, para wanita memilih membeli jajanan di area sekitar masjid, salah satunya saya memilih kwaci, cemilan Favorit yang InsyAllah sehat, saya juga membeli balsam vicks vabrub, dan vitamin anak.

Perjalanan dilanjutkan kembali, kami sudah tak menghiraukan dengan pemandangan pedesaan di samping kanan dan kiri karena sudah capek sekali, sampai akhirnya kami berbelok di Pos Tapak Banteng. Alhamdulillah sampai juga....

di pos tapak banteng
Beberapa hari kami pertama kami habiskan dengan mengikuti acara Festival Dieng Culture, seperti; melihat pemotongan rambut gimbal, penerbangan lampion, menonton konser Jazz atas awan dll. Hari terakhir barulah kami melakukan pendakian ke Gunung Prau, kami memulai perjalanan dari jam 2 dini hari, setelah sebelumnya  tidur di awal dan bangun pada jam 12 malam untuk bersiap-siap, lagi pula susah rasanya tidur nyenyak di sini, karena udara yang sangat begitu dinginnya.

di telaga warna
menerbangkan lampion
menunggu mie ongklok di festival dieng culture

Anak-anak memakai baju berlapis-lapis untuk menghalau rasa dingin yang sangat, namun ternyata saat kami bergerak dan mendaki naik dan tubuh kami selalu bergerak-gerak membuat badan kami terasa hangat, dan akhirnya pakaian yang kami pakai pun mulai terasa panas di badan kami.

Pos satu dan dua berjalan mulus walaupun terengah-engah dan banyak beristirahat, harap maklum rombongan di didominasi oleh perempuan, sehingga perjalanan yang harusnya memakan waktu selama 2 jam kami tempuh dengan waktu 4 jam.

Pos tiga, perjalanan semakin curam, anak-anak mulai menangis, semua anggota romobongan memotivasi anak-anak agar tetap semangat sampai di atas, satu persatu anggota rombongan menjanjikan makanan yang mereka punya untuk iming-iming kepada anak-anak agar semangat.

Ayok kk... teteh... coklat, dan mie goreng menanti di puncak Prau.... heeee

Pohon-pohon pinus semakin pendek, dan akhirnya kami sampai di tujuan, Puncak Prau... bahagia tak terkira saat hal pertama yang kami lakukan adalah sholat shubuh, maka shubuh itu adalah sujud penuh syukur di tengah alam terbuka yang tak terlukiskan nuansanya.


Pancar berlarian kesana kemari karena senangnya, begitu juga Kaori. Sedangkan Pelangi camping bersama buya di pos 2.

Begitulah pendakian pertama keluarga kami.



| Tidak ada komentar

Tidung, Wisata Murah nan Eksotis


2015 yang lalu, kami berkesempatan untuk bertamasya ke Pulau Tidung berbekalkan sebuah no kontak yang kami cari dari internet yang direkomendasikan oleh salah seorang teman. Maka beberapa hari setelah lebaran 2015, tibalah saatnya kami mempersiapkan diri kami untuk keberangkatan ke pelabuhan Muara Angke, kami harus sampai di sana pukul 7 pagi.

Hiruk-pikuk jalanan Muara Angke pagi itu menebarkan aroma busuk aneka binatang laut, panorama yang terlihat adalah pasar dan jalanan yang becek dan lalat-lalat yang mengerumuni jemuran ikan asin, kukira itulah yang akan ditemui setiap hari di sini, aroma yang tidak sedap yang disertai juga pemandangan tak sedap.

Namun itulah jalan satu-satunya menuju ke Pulau Tidung, kecuali kalau kita mau merogoh kocek agak lebih dalam untuk menikmati fasilitas yang lebih baik dan panorama yang lebih baik, kita bisa melalui pelabuhan Marina. Kamu cukup membayar Rp.500.000 untuk kapal pulang-pergi dari Marina ke Pulau Tidung plus penginapan dan konsumsi selama dua hari satu malam di pulau, tapi jangan bayangkan penginapan bergaya villa yah... karena di sini semua penginapan ala-ala homestay, yang cukup untuk tempat istirahat selama kita di sana.

Kita cukup membayar Rp.350.000 saja jika memilih perjalanan via pelabuhan Muara Angke, biaya sejumalah itu include banana boat dan snorkling, keren kan... dengan paket minimal 15 orang ya guys.

Selama 2-3 jam kita akan di ombang-ambing dengan kapal kayu besar yang kira-kira muatannya mencapai 100 orang, di sini tersedia pelampung, tapi kebanyakan penumpang kurang memiliki kesadaran untuk keamanan sehingga keluarga kami norak sendiri sok-sok an pakai pelampung, padahal kita tidak pernah tahu apa yang akan menimpa kita di perjalananan, seperti kapal Zahro Express misalnya yang terbakar pada tanggal 1 Januri 2017. Walaupun naudzubillah kita tidak menginginkan itu terjadi kepada siapapun...




Sesampainya di pelabuhan Pulau Tidung kami langsung di jemput oleh guide kami, rupanya beliau adalah pak Rt di sini, diantarkannya kami ke penginapan miliknya, sementara rumahnya berada di belakang penginapan kami, istrinya bertugas menyiapkan konsumsi makan siang untuk kami, ada ikan goreng dan juga sayur asem, tapi sayur asemnya cuma terdiri dari kacang panjang dan sayur labu serta melinjo saja, sepertinya di sini agak kesulitan untuk mendapatkan sayuran.

suasana di dalam penginapan

Air kamar mandi di sini juga rasanya sangat asin, kebayang kalau lagi sikat gigi dan wudhu harus menahan rasa asin semu pahit di lidah.

Di depan penginapan, si abang guide sudah menyiapkan beberapa sepeda sebagai fasilitas kami mondar-mandir selama di sini, tapi kalau tidak mau mengayuh sepeda, tersedia juga banyak bentor (becak motor, belakangnya motor depannya becak), satu bentor bisa mengangkut tiga orang dewasa, dengan perhitungan dua di depan dan satu di bonceng di belakang dengan membayar Rp.10.000 saja.

naik sepeda yang disediakan pemilik penginapan

parkir sepeda

Agenda  yang pertama kali dilakukan setelah istirahat dan makan siang adalah snorkling, kita berkendara dengan menggunakan sepeda menuju perahu boat yang akan membawa kita ke spot snorkling.

tempat perahu boat bersandar

suasana di dalam perahu boat menuju spot snorkling

perahu boat bagian depan



Asli... pemandangan lautnya indah banget...

snorkling
snorkling

snorkling

Selain snorkling, kita juga bisa menyusuri pulau Tidung dengan menyebrangi jembatan cinta, cukup jauh sih... maklumlah karena jembatan ini mampu menghubungkan pulau Tidung Besar dan pulau Tidung kecil. 

jembatan cinta


jembatan cinta

Di pulau Tidung kecil anak-anak bisa bermain pasir di pantainya...
pulau Tidung kecil

kegiatan yang digemari anak-anak
Ada spot lain yang tidak kalah menariknya, yaitu pantai cemara... lagi-lagi anak-anak tergoda bermain pasir di sana, padahal sudah harus bersiap-siap pulang.

suasana pantai cemara
pantai cemara

Sementara anak-anak bermain pasir, saya dipandu untuk menjelajah sedikit hingga ke ujung pulau... 

ujung pulau

Jalan-jalan di pulau Tidung, meninggalkan kesan yang mendalam, walaupun murah tapi memuaskan. Kami menaiki kapal kayu besar itu lagi menuju Jakarta, di ombang-ambing ombak besar lagi, dzikrul maut  lagi di sepanjang perjalanan.

Nampak juga si bule-bule backpackeran menaiki kapal yang sama dengan kami.

 Bye... bye pulau Tidung...

| Tidak ada komentar

Tasa, Tempat Berenang Termurah


Kolam Renang Tasa, Pamulang. Guys, buat kamu-kamu yang berdomisili di daerah Pamulang, pasti pada tahu dong ya… sebuah tempat asyik bernama Tasa.

Kebanyakan orang menyebutnya Tasya, mungkin karena lebih enak diucapkan, padahal sudah jelas-jelas terpampang baik di bangunan maupun yang tertera pada tiket masuk. Konon katanya, Tasa itu berasal dari singkatan Taman Salak, karena Tasa ini berada di sebuah jalan bernama jalan salak.

Kolam renang Tasa terkenal dengan harganya yang murah, maka wajar saja kalau hampir setiap hari kolam renang Tasa ini selalu kedatangan rombongan dari sekolah-sekolah. Pemiliknya adalah seorang wanita kelahiran 1939 bernama ibu Ria Tobing, ia adalah orang yang menjunjung tinggi impiannya. Ia adalah atlit renang Indonesia yang mengikuti perlombaan renang baik di dalam maupun di luar negeri. Pada tahun 1997 Ia kembali ke Indonesia dan membuat kolam renang Tasa.

Ibu Ria Tobing (1939-2017) sumber @cleoindaryono
Selain murah, kolam renang Tasa ini juga tidak memungut biaya bagi pengantar/pendamping yang tidak ikut berenang, yang cuma mau duduk-duduk saja sambil mendokumentasikan kegiatan air anak-anaknya, padahal dimana-mana kalau mau masuk kolam renang harus bayar, tidak peduli mau ikutan berenang atau cuma mau duduk-duduk saja.

Para pengunjung juga boleh membawa makanan dari luar, tapi bagi yang tidak membawa makanan dari luar, di sini pun tersedia makanan seperti; aneka bihun, aneka mie, aneka nasi goreng, beserta minumannya yaitu teh, es krim, es jeruk dan jus buah, soal rasa, InsyaAllah enak, favorit saya nasi goreng kampung dan cap cay kuah, mantap.

sumber @kolamtasa

sumber @kolamtasa

Kelebihan lain dari kolam renang Tasa ini adalah adanya area outdoor yang bisa dijadikan sebagai tempat bermain anak-anak ataupun tempat berkumpul keluarga dan teman. Kalau kamu mau merasakan suasana privat pool, maka datanglah pagi-pagi sekali, selain karena kolam masih dalam keadaan sepi laksana kolam pribadi, tentunya kamu juga ga akan terkena sinar matahari yang bisa bikin kulit kamu belang-belang atau gosong.

sumber @kolamtasa


Siapapun bisa menggelar acara di sini asal tidak membawa miras atau barang-barang terlarang lainnya ya guys,... banyak yang menggelar acara arisan, pengajian, pentas seni atau bahkan resepsi pernikahan, bagi saya Kolam renang Tasa adalah kolam renang termurah yang pernah saya kunjungi, tak heran tempat ini menjadi tempat yang dekat di hati, selain itu di Area kolam renang ini terdapat juga sekolah Pendidikan untuk usia dini yang bernama Cita pelangi.

resepsi, sumber @kolamtasa
acara sekolah
acara parenting
workshop parenting
english discuss
ngumpul-ngumpul
pengajian
arisan

Tertarik dengan Taman Tasa, silahkan saja berkunjung ke kolam renang Tasa di jalan Salak, Pondok Benda Pamulang. Oh ya Guys... kalau mau cari-cari buku buat anak coba klik buku of thee i sing ini... siapa tau bermanfaat.

| Tidak ada komentar

Saat yang tepat berwisata air terjun

Berwisata di puncak Bogor merupakan pilihan yang sering diambil untuk berlibur, selain karena puncak mempunyai panorama yang indah, puncak juga menawarkan beraneka ragam jenis penginapan mulai dari hotel berbintang yang harganya mahal, villa serta penginapan yang harganya terjangkau, juga beraneka ragam tempat wisata seperti kebun binatang, arena outbound, dan juga arung jeram,  olehkarenanya tak heran jika jalur puncak menjadi padat dan diberlakukan tutup-buka jalur pada jam-jam tertentu, dan hal ini tentu  tidak menyenangkan, karena perjalanan kita akan menjadi lebih lama dan tersendat-sendat dalam kemacetan.

Maka kali ini saya akan mengulas sedikit  tentang tempat wisata di kawasan gunung bunder atau biasa juga disebut kawasan wisata gunung salak endah Bogor, akses menuju tempat ini pada weekend tergolong amat lancar, biasanya kawasan gunung bunder ini dipakai untuk camping, di sini juga banyak sekali air terjun, mulai dari air terjun ngumpet, ciherang, cigamea, seribu, air panas ciparay serta wana wisata kawah ratu yang bisa ditempuh selama 3 jam perjalanan.

Pada kesempatan kali ini kami memutuskan untuk memilih Curug Ngumpet sebagai destinasi liburan kami dengan alasan bahwa curug ini sangat dekat dengan area parkir mobil sehingga kami tidak perlu berjalan kaki dalam waktu yang lama mengingat keluarga kami masih memiliki balita dan dua orang anak lainnya yang  berumur 8 dan 6 tahun.





Foto di atas adalah penampakkan curug ngumpet, kebetulan airnya kecil karena sedang musim kemarau, dan perlu menjadi catatan bagi kita bahwa "jangan pilih wisata air terjun saat sedang musim kemarau!, karena airnya kecil, tapi lumayanlah dibandingkan dengan curug bidadari di kawasan sentul yang kami kunjungi di hari sebelumnya.




Kami menginap di Centhini resort setelah kecewa dengan Pondok Rasa****, kami sudah mencoba memesan kamar di Pondok Rasa**** via telepon tapi orang dari pondok Rasa**** itu menjawab, datang aja langsung, masih ada kamar kok, setelah pencarian yang begitu lama dan sampailah kami di pondok Rasa****, malah bagian penerima tamu mengatakan kamar sudah habis.

Akhirnya kami menjatuhkan pilihan pada Centhini resort diantara villa-villa yang lain, karena  villanya lumayan bagus, lumayan luas, mempunyai taman bunga yang luas dan indah, serta ada taman bermainnya berupa mini outbound, perosotan dan ayunan.

Tepat di depan villa-villa di centhini resort, kita akan berhadapan dengan kolam ikan koi yang luas, sayangnya pada kesempatan kali ini kolam ikannya sedang kurang air karena musim kemarau, tapi ikan koinya tetap banyak dan berkerumun saat diberi pakan.





















| Tidak ada komentar